Analisis Kelayakan Home Industry Tempe di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar
DOI:
https://doi.org/10.59903/ebussiness.v5i1.180Keywords:
Home industry tempe, BEP, B/C Ratio, IRR, Sosial BudayaAbstract
Home industry tempe merupakan usaha pembuatan tempe dengan skala rumah tangga baik kecil maupun menengah yang akan di kelola baik oleh pemilik usaha maupun karyawan. Di kecamatan Wonomulyo hampir setiap desa ada home industry tempe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan home industry tempe di kecamatan Wonomulyo dari sisi finansial dan dari sisi sosial budaya apakah home industry tempe ini layak untuk diusahakan serta limbah yang dihasilkan apakah akan mempengaruhi sosial budaya di masyarakat. Jumlah populasi home industry tempe di kecamatan wonomulyo sabanyak 105 home industry dengan menggunakan metode slovin maka penentuan sampel apabila populasi di bawah seratus maka semua pupulasi akan menjadi sampel dan jika populasi lebih dari seratus maka sampel yang digunakan 10%-30% dari populasi, yaitu jumlah populasi 105 dikali 30% adalah 30 sampel maka Sampling purposive dalam penelitian ini adalah pelaku rumah tangga yang melakukan usaha home industry tempe di Kecamatan Wonomulyo yaitu 30 pelaku home industry tempe. Dengan mengunakan analisis kelayakan B/C Ratio, Net Peresent Value dan Internal Rate Of Retrun serta metode wawancara kepada masyarakat sekitar home industry tentang kelayakan home industry tempe dari sosial buadaya.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wahyu Prasetio, Jumriani Dambe, Hamsah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.